UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Kamis, 16 April 2015

Mindset for transform


Memang suatu perubahan itu penting, apalagi perubahan itu bagaikan ilmu padi semakin tua maka semakin merunduk, mungkin bagi seseorang untuk menjadikan dirinya dalam ilmu padi itu mungkin bisa dan bahkan sangat bisa, namun hal tersebut tak semudah ucapan dimulut terutama bagi seorang pemuda yang hati dan pikiran masih sangat labil, hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagaimana seorang pemuda mampu membuat perubahan dirinya yang lebih baik.
Dikutip dari paragraf diatas, itulah yang ingin ku capai sebuah perubahan, entah muncul dari mana ide tersebut untuk berubah, mungkin dari ocehan-ocehan orang-orang yang jika didengar orang lain itu tak penting, awalnya ku ragu namun kupikir lebih mendalam memang hal itu menurutku penting untuk masa depanku, yang dimaksud perubahan disini adalah perubahan jiwa dari masa kekanak-kanakan menjadi masa kedewasaan, yang nantinya akan membuatku mudah dalam menghadapi persoalan hidup didunia ini yang kelak akan mendapat imbalan baik diakhirat, tak mudah memang namun itulah yang harus kulakukan, kusangat berbeda dari waktu masih duduk di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah kejuruan yang bersikap acuh tak acuh dengan sekumpulan orang yang kuanggap menjalankan aktivitas tak penting, padahal itu sebenarnya adalah sebuah organisasi yang dalamnya terdapat banyak sekali pengalaman-pengalaman yang perlu didapat, dan hal itu baru kusadari sekarang mengapa dulu diriku begitu, memang penyesalan datang diakhir, namun ini bukan akhir yang sebenarnya dan akan kuanggap ini sebuah awal agar tidak membuat diriku terpuruk dalam penyesalan dan akan membuat diriku semakin termotivasi.    
Terdapat potongan kalimat yang ada di otakku sekarang yang kalimat itu terucap dari sepenggal orang-orang di kampus tempat belajarku yaitu “belajar dan berproses” dari kalimat ini kemudian ku kupas maknanya, dari kata “belajar”, iya memang aku ke kampus untuk belajar hal itu tak perlu ditanyakan lagi, itu adalah niat awalku, kemudian kata yang kedua adalah kata “dan” yang disini adalah kata penghubung, selanjutnya kata yang ketiga yaitu kata “berproses” dan kata inilah yang menjadi pertanyaan besar, apakah aku akan berproses? Dibenakku berkata “tidak” jika kuhanya belajar di bangku perkuliahan saja, aku tidak akan berproses , kemudian aku berpikir bagaimana caranya aku berproses, aku ingat kembali siapa-siapa yang mengucapkan sepotong kalimat tersebut, mereka adalah ternyata sekumpulan orang yang berorganisasi, kemudian aku menyimpulkan bahwa aku akan berproses jika aku berorganisasi.
Mulai dari sinilah dunia kampus ku ingin melakukan sebuah kontribusi dalam bidang akademik ataupun non akademik, mungkin kontribusi ku dalam bidang akademik sudah terpenuhi, namun kontribusiku dalam bidang non akademik mungkin hanya secuil saja bahkan mungkin belum, dalam kesempatan yang besar dan harapan yang masih panjang ini  ku ingin berubah dari yang acuh tak acuh menjadi peduli terdapat organisasi dengan cara bergabung dalam organisasi yang nantinya akan membuatku menjadi seorang mahasiswa seutuhnya yaitu belajar dan berproses.           
Entah tulisan ini adalah sebuah curhatan yang konyol, entah sebuah harapan yang bodoh, entah hanya tulisan yang tak bermakna diatas kertas kosong, entah tulisan ini akan membuat orang yang membaca hanya terdiam tak mengerti maksud isinya atau tersenyum dengan kekonyolan isinya, inilah saya seorang yang lugu. 


zainul arifin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar