Memang
suatu perubahan itu penting, apalagi perubahan itu bagaikan ilmu padi semakin
tua maka semakin merunduk, mungkin bagi seseorang untuk menjadikan dirinya
dalam ilmu padi itu mungkin bisa dan bahkan sangat bisa, namun hal tersebut tak
semudah ucapan dimulut terutama bagi seorang pemuda yang hati dan pikiran masih
sangat labil, hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagaimana seorang
pemuda mampu membuat perubahan dirinya yang lebih baik.
Dikutip
dari paragraf diatas, itulah yang ingin ku capai sebuah perubahan, entah muncul
dari mana ide tersebut untuk berubah, mungkin dari ocehan-ocehan orang-orang
yang jika didengar orang lain itu tak penting, awalnya ku ragu namun kupikir
lebih mendalam memang hal itu menurutku penting untuk masa depanku, yang
dimaksud perubahan disini adalah perubahan jiwa dari masa kekanak-kanakan
menjadi masa kedewasaan, yang nantinya akan membuatku mudah dalam menghadapi
persoalan hidup didunia ini yang kelak akan mendapat imbalan baik diakhirat, tak
mudah memang namun itulah yang harus kulakukan, kusangat berbeda dari waktu
masih duduk di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah kejuruan yang
bersikap acuh tak acuh dengan sekumpulan orang yang kuanggap menjalankan
aktivitas tak penting, padahal itu sebenarnya adalah sebuah organisasi yang
dalamnya terdapat banyak sekali pengalaman-pengalaman yang perlu didapat, dan
hal itu baru kusadari sekarang mengapa dulu diriku begitu, memang penyesalan
datang diakhir, namun ini bukan akhir yang sebenarnya dan akan kuanggap ini
sebuah awal agar tidak membuat diriku terpuruk dalam penyesalan dan akan
membuat diriku semakin termotivasi.
Terdapat
potongan kalimat yang ada di otakku sekarang yang kalimat itu terucap dari sepenggal
orang-orang di kampus tempat belajarku yaitu “belajar dan berproses” dari
kalimat ini kemudian ku kupas maknanya, dari kata “belajar”, iya memang aku ke
kampus untuk belajar hal itu tak perlu ditanyakan lagi, itu adalah niat awalku,
kemudian kata yang kedua adalah kata “dan” yang disini adalah kata penghubung,
selanjutnya kata yang ketiga yaitu kata “berproses” dan kata inilah yang
menjadi pertanyaan besar, apakah aku akan berproses? Dibenakku berkata “tidak”
jika kuhanya belajar di bangku perkuliahan saja, aku tidak akan berproses , kemudian
aku berpikir bagaimana caranya aku berproses, aku ingat kembali siapa-siapa
yang mengucapkan sepotong kalimat tersebut, mereka adalah ternyata sekumpulan
orang yang berorganisasi, kemudian aku menyimpulkan bahwa aku akan berproses
jika aku berorganisasi.
Mulai
dari sinilah dunia kampus ku ingin melakukan sebuah kontribusi dalam bidang
akademik ataupun non akademik, mungkin kontribusi ku dalam bidang akademik
sudah terpenuhi, namun kontribusiku dalam bidang non akademik mungkin hanya
secuil saja bahkan mungkin belum, dalam kesempatan yang besar dan harapan yang
masih panjang ini ku ingin berubah dari
yang acuh tak acuh menjadi peduli terdapat organisasi dengan cara bergabung
dalam organisasi yang nantinya akan membuatku menjadi seorang mahasiswa seutuhnya
yaitu belajar dan berproses.
Entah
tulisan ini adalah sebuah curhatan yang konyol, entah sebuah harapan yang
bodoh, entah hanya tulisan yang tak bermakna diatas kertas kosong, entah
tulisan ini akan membuat orang yang membaca hanya terdiam tak mengerti maksud
isinya atau tersenyum dengan kekonyolan isinya, inilah saya seorang yang lugu.
zainul arifin