A.
Setting
IP Dinamis
- IP Dinamis adalah Alamat IP sementara atau biasa di sebut IP temporary dan jika computer tersebut di restart maka IP dinamis akan hilang kembali default . Untuk mensetting IP maka harus masuk ke Terminal terlebih dahulu,
- Untuk bisa melakukan konfigurasi, maka anda harus menjadi super user terlebih dahulu dengan menekan perintah su, sebelum anda merubah ke super user pasti extensinya masih berupa $ dan ketika anda sudah mengganti menjadi super user maka extensinya menjadi #.
- Setelah masuk ke super user, pada setting IP dinamis ini saya memakai IP 192.168.2.39 dan netmask nya 255.255.255.0, berikut perintahnya
ifconfig eth0 192.168.2.39 netmask
255.255.255.0 up
|
- Setelah mensetting IP Dinamis tersebut, kemudian restart jaringan dengan cara, berikut perintahnya.
/etc/init.d/networking restart
|
- Setelah merestart jaringan, kemudian lihat hasil konfigurasi jaringan yang ada dengan perintah, jika berhasil maka settingan IP anda akan muncul, berikut perintahnya :
ifconfig
|
tart
- jika anda berhasil maka IP yang anda buat tadi akan muncul.
B.
Setting IP Statis
- IP Statis adalah alamat IP permanen, jika komputer di restart maka IP tersebut tidak hilang atau kembali default, pada tutorial ini saya memakai menggunakan teks editor nano, berikut perintahnya :
nano /etc/network/interfaces
|
- Setelah mengetikkan perintah tersebut, maka akan muncul teks editor nano tersebut, sebelum mensetting IP perlu di ketahui tanda # merupakan tanda bahwa kalimat di depannya tidak akan di konfigurasi oleh teks editor, kemudian tambahkan script konfigurasi seperti :
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.3.39
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.2.1
|
- Setelah mensetting IP statis tersebut , maka harus merestart nya kembali, perintahnya sama seperti tadi.
/etc/init.d/networking restart
|
- Kemudian lihat hasil konfigurasi anda, perintahnya seperti tadi.
ifconfig
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar